Wednesday 19 November 2014

MINERAL

Mineral diketahui sebagai bahan / unsur / zat yang bermanfaat bagi tubuh. Makanan yang bergizi pasti harus mengandung mineral, seperti zinc, zat besi, zat kapur, kalsium dan lain lain. Air mineral, disebut demikian, karena di dalam air kemasan tersebut sudah mengandung mineral yang amat diperlukan oleh tubuh, untuk membedakan dengan air biasa yang dimasak di rumah.
Sebenarnya, apakah mineral itu?
Menurut artikel wikipedia, mineral adalah,
…….. senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu. Definisi sebelumnya tidak memasukkan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunan senyawa organik. Bagaimanapun juga, The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang definisi material:
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.
Klasifikasi modern telah mengikutsertakan kelas organik kedalam daftar mineral, seperti skema klasifikasi yang diajukan oleh Dana dan Strunz. (Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral ).
Mineral, berasal dari kata mine, di dalam bahasa Inggris yang berarti ‘tambang’, ‘pertambangan’. Kemudian, miner, berarti ‘penambang’, ‘petambang’, alias orang yang bekerja di pertambangan. Dan akhirnya, diberi akhiran ‘al’, maka jadilah kata mineral.
Definisi mineral adalah bahan-bahan atau zat-zat, baik ia bermanfaat bagi tubuh masalah mau pun yang berbahaya, yang pada awalnya zat tersebut dikenal melalui atau sebagai hasil pertambangan – yang digali dari perut bumi.
Itulah sebabnya, di dalam makanan kita dikenal gizi yang disebut zat besi. Apakah manusia sebenarnya makan besi? Tentu saja tidak. Manusia mana yang kuat makan besi? Namun dikatakan zat besi karena kandungan tersebut pertama kali dikenal sebagai barang tambang. Demikian juga dengan zinc alias seng. Seng kita kenal sebagai logam yang biasanya wujud di dalam bentuk atap seng yang diletakkan di atas rumah, mau pun sebagai dinding pembatas ruang sementara. Namun apakah itu berarti kita makan seng? Zinc sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Dan unsur-unsur kimia yang membentuk zinc tersebut, adalah unsur-unsur yang membentuk seng, hanya saja kadarnya jauuuuuuuuuuh berbeda.
Nah, kalau zat kapur yang harus ada di dalam menu makanan? Apakah Anda pernah makan kapur yang biasa digunakan pak dan buK dosen atau pak dan buk guru mengajar di ruang kelas sewaktu kita masih menggunakan kapur tulis ?
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. Foto dari US Geological Survey
Klasifikasi dan definisi mineral
Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu. Definisi sebelumnya tidak memasukkan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunan senyawa organik. Bagaimanapun juga, The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang definisi material:
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.[1]
Klasifikasi modern telah mengikutsertakan kelas organik kedalam daftar mineral, seperti skema klasifikasi yang diajukan oleh Dana dan Strunz.[2][3] Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu frasa yang terdapat dalam alam. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk :
Lempeng Tiang Limas Kubus
Batu permata merupakan campuran dari unsur-unsur mineral. Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (mis kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat.
Daftar isi
1 Kristal 2 Gores 3 Belahan 4 Warna 5 Berat Jenis (BD) 6 Nama-nama batu permata, kristal, dan mineral terkenal 7 Nama-nama Batu Permata berdasarkan urutan Kekerasan menurut Skala Mohs 8 Lihat pula
Kristal
Kristal adalah sebuah benda yang homogen, berbentuk sangat geometris dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium.
Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (simetris) dan yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan.
Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur kristalen. Dalam suasana yang baik benda kristalen dapat mempunyai batas bidang rata-rata & benda itu dinamakan kristal (hablur) & bidang rata itu disebut muka kristal.
Ada 32 macam gelas kristal yang dipersatukan dalam 6 sistem kristal, yaitu:
REGULER, Kubus atau ISOMETRIK ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh : intan, pirit, garam batu) TETRAGONAL (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh chalkopirit, rutil, zircon). HEKSAGONAL (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga poros sama panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilangdengan sudut 120 derajat (60 derajat), tetapi poros ke-empat tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl, korundum). ORTOROMBIS (irisan wajik) ketiga poros tidak sama panjang du poros berpotongan siku-siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros tadi (berit, belerang, topaz) MONOKLIN (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari porosnya berpotongan sorong & poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi (gips, muskovit, augit) TRIKLIN (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan serong satu sama lain(albit, anortit, distin)
Bentuk kristal dibagi dalam 6 tata hablur yang didasarkan:
perbandingan panjang poros – poros hablur besarnya sudut persilangan poros – poros hablur
Gores
Kristal / mineral yang mempunyai kekerasan < 7 jika digosokkan pada lempengan porselin yang kasar biasanya meninggalkan di tempat penggosokan tersebut suatu garis yang karakteristik dan seringkali berwarna lain dari mineral itu sendiri.
Pirit yang warnanya kuning emas meninggalkan garis hitam. Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam-logaman atau memberi garis merah darah Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi garis putih)
Belahan
Belahan adalah kecenderungan batu permata untuk membelah ke arah tertentu menyusur permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan ke arah mana ikatan-ikatan di antara atom relative lemah dan biasanya reta-retak menunjukan arah belah.
Belahan ialah sifat untuk menjadi belah menurut bidang yang agak sama licinnya
belahan baik sekali baik sedang buruk tidak ada belahan sama sekali
Warna
Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum yang dapat dilihat terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet.
Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan memengaruhi energi dan akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic
Di sini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya.
Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah.
Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur mineral yakni zat arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda : tidak berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun.
Banyak mineral hanya memperlihatkam warna yang terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan oleh banyak mineral.
Warna hijau muda; jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar Fe di dalam molekulnya. Berat Jenis (BD)
Untuk mengetahui mineral yang belum diketahui BD-nya dipakai alat yang disebut cairan berat :
Pertama : Bromoform (ChBr) Kedua : Joodmethylin (Ch2 J2) Ketiga : Cclerici yaitu larutan Thallium malonat formiat
Mineral dengan BD < 2,68 mineral ringan
kwarsa: 2,57 albit: 2,62 oligoklas: 2,64
Mineral dengan BD > 2,68 mineral berat
Labradorit: 2,70 Anortit: 2,76 Augit hornblende: 3,20 Maskotit: 2,90 Biotitit: 3,00 Korundum: 3,20 Turmalin
Mineral dengan BD 3,3 – 4 mineral amat berat
olifin starolit granat / garnet
Mineral dengan BD > 4 dan kekerasan = 7
Zirkon
BD = 2,65 Mineral tergolong dalam fraksi enteng dan bias rangkapnya tergolong rendah yaitu terdiri dari
Kuarsa kristalen; bergkristal (tidak berwarna); amathis atau kecubung opal = sebetulnya gel asam kersik chalsedon; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen); k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop. agat; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop Oniks, jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop jaspis besi kersik opal tanggung (half opal) = sifat membelah tidak ada pecahannya berupa kerang.
BD = 2,9 – 3,3
Nefrit = Jade = Giok {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22} aktinolit atau Amfibol kalsium magnesium besi; bentuk menyerabut atau asbes tiform; warna kelabu, kehijau-hijauan atau kekuning-kuningan; adanya garis kembar; warna plagioklas putih, kadang – kadang kehijau-hijauan, hijau tua, coklat, hitam, kadang-kadang tembus pandang (transparan), tembus cahaya (Translucent) atau opal; bidang belah berpotongan dengan sudut 550 dan 1250 ; K = 5 – 6; apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya gugusan OH) atau dikenal sebagai AMFIBOL.
BD = 3,3 – 3,6
Epidot ( H2 M4 “M6”’ Si6O26, M”); dari batu-batuan endapan atau sedimen yang lebih tua; k = 6,5; Hijau- hijau kekuning-kuningan, terdapat jenis yang berwarna merah; belahan baik; mengristal monoklin, prisma; bias cahaya dan bias rangkap kuat.
BD = 3,5 – 5,3
Granat/Garnet (M3” M2”’ SiO3O12); dari batuan sedimen tua; kristal reguler; bias cahaya keras, tidak berbias rangkap (Isotrop); K = 7; belahan baik; warna merah, merah coklat, kuning dan hijau jarang, tidak berwarna sama sekali.
BD = 4
Korundum (Al2O3) tersusun sangat padat; tak berwarna –bermacam-macam warna; K = 9; Oktahedron/Hexagonal; Bias tinggi; Bias rangkapnya rendah. (3,9 – 4,1) Spinel (M” = Mg, Zr, Fe; M”’ = Cr, Al, Mn); hijau tua; K = 7,5 – 8; Biasnya tinggi, Mengkristal secara reguler; bersifat isotrop dalam optiknya; belahannya seringkali buruk
BD = 4,2
Ortit termasuk golongan Epidot hanya dalam persenyawaannya berbeda disebabkan kadar Ce yang tinggi; K= 5,6; merah coklat, coklat merah tua – kuning atau coklat kuning; kristal gemuk seperti prisma; Turmalin {H9Al3(B.OH)2Si4O19}; K= 7; Heksagonal, belahan buruk, Bias sedang; Pleokroisnya sangat kuat; jernis seperti air, Coklat biru sampai hitam, turmalin biru agak jarang diketemukan.
Tiap-tiap batu permata yang sudah dikenal berat jenisnya dapat diketahui nilai keras batu, dari berat batu dapatlah dihitung karat dari permata tersebut. Karat adalah satuan berat yang setimbang dengan seperlima gram. Satuan ini disebut karat metrik.
Jika kita timbang berat intan, tidak dikatakan berat intan 1 gram tetapi berat intan adalah 5 karat, demikian yang lain batu rubi beratnya 17,8 karat, batu sapphire 7 karat dsbnya. Nama-nama batu permata, kristal, dan mineral terkenal Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris. Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.
Dalam bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia di dalam kurung, berdasarkan urutan abjad:
Agate Amazonite Amber Ametrine Ammolite Andalusite Apatite Aquamarine ( Beryl ) Axinite Aventurine
Benitoite Beryl
Bixbite ( Beryl ) Bloodstone / Akik darah Bone
Cat's eye Carnelian Cassiterite Chalcedony Charoite Chrysoberyl (mata kucing): Alexandrite Chrysocolla Chrysolite (krisolit) Chrysoprase Coral Cordierite Cubic Zirconia
Danburite Diamonds / Berlian / Intan Dinososaur Bone Diopsite Dolomite Drusy
Euclase
Enstatie
Fluorite Fosfor
Permata Garnet (Batu delima, mata kucing): Rhodolite
Heliodore (Beryl) Hematite
Iolite
Kunzite
Idocrase Jadeite/giok
Labradorite: Spectrolite Permata Lapis Lazuli Larimar
Malachite (malakit) Matlockit Montana Agate Moonstone (batu biduri bulan, biduri laut) Morgan Hill
Nephrite/nefrit (jade)
Olivine Orthoclase
Opal (kalimaya)
Padparadscha Phenakite Pyrope
Palmwood Pearl / Mutiara Pectolitej Peridot Pyrite
Quarz
Kristal Quartz (Kuarsa): termasuk di dalamnya Aventurine, Carnelian, Citrine, Kristal Agate (akik) Kristal Amethyst (kecubung) Kristal Chalcedony Onyx (batu krisopras) Permata Jasper
Rhodonite Ruby Rutile
Rubicelle (spinel) Permata Ruby (Batu merah delima / mirah delima / mirah, Batu nilem, yaspis merah, akik merah, rubi)
Scapolite (yellow) Sphene Spodumene Strontium titanate
Kristal Sapphire (Batu nilam, lazurit, safir) Spinel Permata Sunstone Sugilite
Tanzanite Permata Tiger’S Eye (mata kucing) Kristal Topaz (Batu cempaka, topas, yakut kuning) Kristal Tourmaline: Rubelite (merah), Dravite (kuning), Verdelite (hijau), Indicolite (biru) Turquoise (Batu yakut biru, pirus) Violan
Yag Zircon Zoisite
Nama-nama Batu Permata berdasarkan urutan Kekerasan menurut Skala Mohs

No comments:

Post a Comment